Rabu, 8 Februari 2012

CARA HAFAZ AL QURAN

Membudayakan Pembacaan Al Quran
Imam dan Khatib di Masjid Nabawi ; Asy Syaikh Dr. Abdul Muhsin Muhammad Al Qasim

Segala pujian hanya milik Allah, shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Nabi kita Muhammad, kepada keluarganya dan para sahabat seluruhnya.

Keistimewaan methodologi ini adalah seseorang -itu- akan memperolehi kekuatan dan kemampanan hafalan serta dia akan cepat dalam menghafal, sehingga dalam waktu yang singkat dia akan segera mengkhatamkan Al-Quran. (InsyaAllaah)

Berikut kami akan paparkan methodenya berserta pencontohan dalam menghafal surah Al Jumu’ah :

1. Bacalah ayat pertama sebanyak 20 kali.
2. Bacalah ayat kedua sebanyak 20 kali.
3. Bacalah ayat ketiga sebanyak 20 kali.
4. Bacalah ayat keempat sebanyak 20 kali
5. Keempat ayat di atas dari awal hingga akhir digabungkan,
dan dibaca ulang sebanyak 20 kali.

********
6. Bacalah ayat kelima sebanyak 20 kali.
7. Bacalah ayat keenam sebanyak 20 kali.
8. Bacalah ayat ketujuh sebanyak 20 kali.
9. Bacalah ayat kedelapan sebanyak 20 kali.
10. Keempat ayat (ayat 5-8) di atas dari awal hingga akhir digabungkan,
dan dibaca ulang sebanyak 20 kali.

********
11. Bacalah ayat pertama hingga ayat ke 8 sebanyak 20 kali untuk memantapkan hafalannya.

Demikian seterusnya pada setiap surah hingga selesai menghafal seluruh surah dalam Al-Quran.

Jangan sampai kamu menghafal dalam sehari lebih dari seperlapan juz (1/8 juz bersamaan sehelai suku) -!!!-. Kerana yang sedemikian itu akan menyebabkan hafalanmu bertambah berat, sehingga –memungkinkan- kamu tidak mampu menghafalnya.  


BAGAIMANA CARANYA JIKA AKU INGIN MENAMBAH HAFALAN PADA HARI BERIKUTNYA?

Jika kamu ingin menambah hafalan baru (halaman selanjutnya) pada hari berikutnya, maka sebelum kamu menambah dengan hafalan baru dengan methode yang aku sebutkan di atas, maka anda harus membaca hafalan lama (halaman sebelumnya) dari ayat pertama hingga ayat terakhir (muraja’ah) sebanyak 20 kali agar hafalan ayat-ayat sebelumnya tetap kukuh dan kuat dalam ingatanmu.

Kemudian setelah mengulangi (muraja’ah) maka baru kamu boleh memulai hafalan baru dengan methode yang aku sebutkan di atas. .


BAGAIMANA CARANYA AKU MENGGABUNGKAN ANTARA MENGULANG (MURAJA’AH) DENGAN MENAMBAH HAFALAN BARU?

Jangan sekali-kali kamu menambah hafalan Al-Qur`an tanpa mengulang –terlebih dahulu- hafalan yang sudah ada sebelumnya. Hal itu kerana jika kamu hanya terus-menerus melanjutkan menghafal Al-Qur’an hingga khatam tapi tanpa mengulanginya terlebih dahulu, lantas setelah khatam - kamu baru mahu mengulanginya dari awal. Maka -mungkin- secara tidak disedari kamu telah banyak kehilangan hafalan yang telah dihafal -sebelumnya-.

Oleh kerana itu methode yang paling tepat dalam menghafal adalah dengan menggabungkan antara muraja’ah (mengulang) dan menambah hafalan baru. Bahagikanlah isi Al-Qur`an menjadi tiga bagian,yang mana setiap bahagian berisi 10 juz. Jika dalam sehari kamu telah menghafal satu halaman maka ulangilah dalam sehari empat halaman yang telah dihafal sebelumnya hingga kamu menyelesaikan 10 juz.

Jika kamu telah berhasil menyelesaikan 10 juz maka berhentilah menghafal selama satu bulan penuh dan isi dengan mengulang apa yang telah dihafal, dengan cara setiap hari kamu mengulangi (meraja’ah) sebanyak 8 halaman. Setelah selesai satu bulan kamu mengulangi hafalan, sekarang mulailah kembali dengan menghafal hafalan baru sebanyak satu atau dua halaman tergantung kemampuan, sambil kamu mengulangi setiap harinya 8 halaman hingga kamu mampu menyelesaikan hafalan 20 juz.

Jika kamu telah menghafal 20 juz maka berhentilah menghafal selama 2 bulan untuk mengulangi hafalan 20 juz, di mana setiap hari kamu harus mengulang (meraja’ah) sebanyak 8 halaman. Jika sudah mengulang selama dua bulan, maka mulailah kembali dengan menghafal hafalan baru sebanyak satu atau dua halaman tergantung kemampuan, sambil kamu mengulangi setiap harinya 8 halaman hingga kamu bisa menyelesaikan seluruh Al-Qur’an.

Jika anda telah selesai menghafal semua isi Al-Qur`an, maka ulangilah 10 juz pertama secara tersendiri selama satu bulan, dimana setiap harinya kamu mengulang setengah juz.

Kemudian pindahlah ke 10 juz berikutnya, juga diulang setengah juz ditambah 8 halaman dari sepuluh juz pertama setiap harinya. Kemudian pindahlah untuk mengulang 10 juz terakhir dari Al-Qur`an selama sebulan, dimana setiap harinya mengulang setengah juz ditambah 8 halaman dari 10 juz pertama dan 8 halaman dari 10 juz kedua.


BAGAIMANA CARA ME-MURAJA’AH AL-QURAN (30 JUZ) SETELAH AKU MENYELESAIKAN METHODE MURAJA’AH DI ATAS?

Mulailah mengulangi Al-Qur’an secara keseluruhan dengan cara setiap harinya mengulang 2 juz, dengan mengulanginya 3 kali dalam sehari. Dengan demikian maka kamu akan mampu mengkhatamkan Al-Qur’an sekali setiap dua minggu. Dengan methode seperti ini maka dalam jangka satu tahun (insya Allah) kamu telah mutqin (kukuh) dalam menghafal Al-Qur’an, dan lakukanlah cara ini selama satu tahun penuh.

APA YANG PERLU AKU LAKUKAN SETELAH MENGHAFAL AL-QUR’AN SELAMA SATU TAHUN?

Setelah menguasai hafalan dan mengulangInya dengan itqan (mantap) selama satu tahun, hendaknya bacaan Al-Qur’an yang kamu baca setiap hari hingga akhir hayatmu adalah bacaan yang dilakukan oleh Nabi -shallallahu alaihi wasallam- semasa hidup beliau. Baginda membahagi isi Al-Qur`an menjadi tujuh bahagian (di mana setiap harinya baginda membaca satu bahagian tersebut), sehingga baginda mengkhatamkan Al-Qur’an sekali dalam seminggu.

Aus bin Huzaifah -rahimahullah- berkata: Aku bertanya kepada para sahabat Rasulullah -shallallahu alaihi wasallam-, “Bagaimana caranya kalian membahagi Al Qur`an untuk dibaca setiap hari?”

Mereka menjawab:

 نُحَزِّبُهُ ثَلَاثَ سُوَرٍ وَخَمْسَ سُوَرٍ وَسَبْعَ سُوَرٍ وَتِسْعَ سُوَرٍ وَإِحْدَى عَشْرَةَ سُورَةً وَثَلَاثَ عَشْرَةَ سُورَةً وَحِزْبَ الْمُفَصَّلِ مِنْ قَافْ حَتَّى يُخْتَمَ

“Kami membaginya menjadi (tujuh bagian yakni) :
Tiga surah, lima surah, tujuh surah, sembilan surah, sebelas surah, tiga belas surah dan hizb al Mufashshal ; iaitu dari surah Qaf sampai akhir (mushaf).”
(HR. Ahmad, no. 15578).

Maksudnya :
Hari pertama : Mereka membaca surah al Fatihah hingga akhir surah an Nisaa`.
Hari kedua : Dari surah al Maa-idah hingga akhir surah at Taubah.
Hari ketiga : Dari surah Yunus hingga akhir surah an Nahl.
Hari keempat : Dari surah al Israa’ hingga akhir surah al Furqan.
Hari kelima : Dari surah asy Syu’ara hingga akhir surah Yasiin.
Hari keenam : Dari surah ash Shaffaat hingga akhir surah al Hujuraat.
Hari ketujuh : Dari surah Qaaf hingga akhir surah an Naas.

Para ulama meringkaskan bacaan Al-Qur`an Nabi -shallallahu ‘alaihi wasallam- ini menjadi kata:
فَمِي بِشَوْقٍ

Setiap huruf yang tersebut menjadi simbol dari awal surah yang dibaca oleh Nabi -shallallahu alaihi wasallam- pada setiap harinya. Maka:

- Huruf ‘fa`’ adalah simbol dari surah ‘al Fatihah’.
Maksudnya bacaan Al-Qur`an baginda di hari pertama dimulai dari surah al Fatihah.
- Huruf ‘mim
Maksudnya bacaan Al-Qur`an baginda di hari kedua dimulai dari surah al Maa-idah.
-Huruf ‘ya`
Maksudnya bacaan Al-Qur`an baginda di hari ketiga dimulai dari surah Yunus.
-Huruf ‘ba`
Maksudnya bacaan Al-Qur`an baginda di hari keempat dimulai dari surah Bani Israil yang juga dinamakan surah al Isra`.
- Huruf ‘syin
Maksudnya bacaan Al-Qur`an baginda di hari kelima dimulai dari surah asy Syu’ara`.
- Huruf ‘waw
Maksudnya bacaan Al-Qur`an baginda di hari keenam dimulai dari surah wash shaffaat (ash Shaffaat).
- Huruf ‘qaaf
Maksudnya bacaan Al-Qur`an baginda di hari ketujuh dimulai dari surah Qaf hingga akhir mushaf iaitu surah an Naas.

Adapun pemba
hagian hizib yang ada pada Al-Qur an sekarang, maka itu tidak lain adalah buatan Hajjaj bin Yusuf.


BAGAIMANA CARA MEMBEDAKAN ANTARA BACAAN YANG MUTASYABIH (AYAT YANG MIRIP) DALAM AL-QUR’AN?

Cara terbaik untuk membedakan antara dua ayat yang kelihatannya menurut kamu hampir sama (mutasyabih), adalah dengan cara membuka mushaf dan carilah kedua ayat tersebut. Lalu carilah perbedaan antara kedua ayat tersebut, cermatilah perbedaan tersebut, kemudian buatlah tanda/catatan (di dalam hatimu) yang bisa kamu jadikan sebagai tanda untuk membedakan antara keduanya.

Kemudian, ketika kamu melakukan murajaah hafalan, maka perhatikanlah perbezaan tersebut secara berulang-ulang sampai kamu mutqin dalam mengingat perbedaan antara keduanya.


BEBERAPA KAEDAH DAN KETENTUAN DALAM MENGHAFAL AL-QUR`AN :

1- Kamu harus menghafal melalui bantuan seorang guru yang boleh membetulkan bacaanmu jika salah.

2- Hafalkanlah 2 halaman setiap hari :
1 halaman selepas Subuh dan 1 halaman selepas Asar atau Maghrib.

Dengan metode seperti ini (insya Allah) kamu akan bisa menghafal Al-Qur`an secara mutqin dalam kurun waktu satu tahun. Tetapi jika kamu memperbanyak kapasiti hafalan setiap harinya, maka –berkemungkinan besar- kemampuan menghafalmu akan melemah.

3- Menghafallah mulai dari surah an Naas sehingga surah al Baqarah kerana hal itu lebih mudah.

Namun setelah kamu menghafal Al-Qur`an, maka urutan muraja’ah mu -hendaklah- dimulai dari Al-Baqarah sehingga An-Nas.

4- Dalam menghafal hendaknya menggunakan satu mushaf saja (samaada pada cetakan maupun bentuknya), kerana hal itu sangat membantu dalam menguatkan hafalan dan agar lebih cepat mengingat letak-letak ayatnya, ayat apa yang ada di akhir halaman ini dan ayat apa yang ada di awal halaman sebelahnya.

5- Setiap orang yang menghafal Al-Qur’an pada 2 tahun pertama, biasanya apa yang telah dia hafal masih mudah hilang, dan masa ini disebut fasa at tajmi’ (pengumpulan hafalan).

Kerananya janganlah kamu bersedih kerana ada sebahagian hafalanmu yang kamu lupa atau kamu banyak keliru dalam hafalan. Ini adalah fasa yang sulit sebagai ujian bagi kamu, dan ini adalah fasa rentan yang boleh menjadi pintu masuknya syaitan –laknatullah- untuk menghentikan kamu dari menghafal Al-Qur`an.

Tolaklah was-was tersebut dari dalam hatimu dan teruslah menghafal, kerana ia (menghafal Al-Qur`an) merupakan perbendaharaan harta yang tidak diberikan kepada sembarangan orang.



[Oleh : Asy Syeikh Dr. Abdul Muhsin Muhammad Al Qasim ; imam dan khathib di Masjid an Nabawi, Madinah]
Disunting daripada :
http://www.2lisan.com/tips-tricks/cara-termudah-menghafal-al-quran-al-karim/